Tuesday 28 November 2017

Summary Kritik Arsitektur dan Kritik Arsitektur Bangunan Pesisir

Summary

Setiap bangunan yang dilewati atau dikunjungi, tentu tak lepas dari kritikan pengunjung dan pengguna nya. 

Kritik adalah komentar atau penilaian terhadap suatu hasil, suatu objek, atau suatu pendapat. Kritik yang baik adalah kritik yang membangun dan memberikan solusi. Orang yang melakukan kritik atau pengkritik mengemukakan dengan jelas kelebihan atau kekurangan suatu objek, dilandasi dengan alasan yang logis.

Metode Kritik Arsitektur

Terdapat 3 jenis metode kritik arsitektur. Metode kritik normatif, metode kritik penafsiran, dan metode kritik deskriptif.

1. Metode Kritik Normatif




Kritik normatif adalah kritik yang didasari oleh standar, pola, atau sistem (norma) yang ada.


2. Metode Kritik Penafsiran

Tafsir adalah penjelasan, pendapat, ada argumen yang bersifat subjektif dan apa adanya. Kritik penafsiran cenderung bersifat subjektif.
Dalam kritik arsitektur penafsiran, terdapat beberapa pendekatan kritik arsitektur yang dapat digunakan, diantaranya adalah kritik advokasi, kritik evokatif, dan kritik impresionistik.


a. Kritik advokasi

Advokasi memiliki arti pembelaan, penghakiman. Melainkan membahas keseluruhan objek, dalam kritik advokasi pengkritik hanya mengangkat satu hal yang menjadi sorotan. Dengan hanya fokus terhadap sisi baik dari bangunan tersebut, pengkritik memperlihatkan kelebihan atau daya tarik dari objek tersebut. Pengkritik mengarahkan agar lebih mengapresiasi suatu objek, dalam konteks bahasan ini yakni suatu karya arsitektur, dengan membicarakan apa yang baik dan bukan dengan tujuan menjatuhkan.

b. Kritik Evokatif

Sama seperti kritik advokasi, evokasi berarti menggugah, menimbulkan. Menimbulkan apa yang baik dari hasil karya yang dikritisi sehingga dapat menggugah perasaan emosional ataupun keistimewaan terhadap hasil karya arsitektur. Biasanya kritik ini disampaikan dalam bentuk naratif atau fotografi (gambar).

c. Kritik Impresionistik




Impression;atau impresi adalah kesan, efek atau pengaruh yang dalam terhadap pikiran atau perasaan.

Kritik ini biasanya atau lebih sering dilakukan oleh pencipta karya itu sendiri, dengan memberikan kesan yang didapat dari karya sebelumnya yang dapat mempengaruhi hasil karya selanjutnya. Biasa kritik ini terdapat pada proyek renovasi.

3. Metode Kritik Arsitektur Deskriptif

Deskripsi adalah menggambarkan; pemaparan yang lebih terperinci. Dalam konteks arsitektur, kritik deskriptif cenderung bersifat faktual dibanding metode lainnya. Kritik deskriptif hanya memberikan gambaran mengenai hal apa saja yang ada pada suatu arsitektur.

a. Kritik Penjelasan




Kritik penjelasan menggambarkan apa yang sebenarnya terjadi pada hasil karya arsitek tersebut. Kelemahan dan kelebihan hasil karya dipaparkan dengan memberikan gambaran melalui gambar (grafis), secara verbal, atau proses. Dalam kritik penjelasan, kritikus lebih dianggap sebagai reporter yang melaporkan apa yang ada.

b. Kritik Biografis
Kritik ini lebih ditujukan kepada creator (pencipta hasil karya)nya, dan bukan kepada hasil karya nya. Kritikus mengomentari pribadi, perjalanan hidup, minat dan hobi creator yang mempengaruhi desain karya arsitekturnya.

c. Kritik Kontekstual
Kritik kontekstual ada karena objek atau hasil karya arsitektur yang dikritisi mempunyai langgam atau gaya bangunan yang berasal dari pengaruh sosial, politik, ekonomi dan budaya setempat. Perlu adanya pengetahuan sejarah akan budaya atau hal yang berkaitan dengan dibangunnya karya arsitektur tersebut.


Kritik Arsitektur Bangunan Pesisir


Pada beberapa waktu yang lalu, saya dan teman-teman seangkatan mengunjungi Dubai dalam rangka Kuliah Lapangan Arsitektur yang diselenggarakan oleh Jurusan Arsitektur Universitas Gunadarma. Dalam perjalanan, saya dan teman-teman mengunjungi Jumeirah Island. Jumeirah Island merupakan pulau reklamasi atau pulau buatan yang dibangun oleh Nakheel Properties. Di Jumeirah Island, terdapat hotel yang bernama Atlantis The Palm. 


Palm Jumeirah, dengan hotel Atlantis

(sumber: booking.com)


Atlantis, The Palm
(sumber: pinterest)

(Metode Kritik Normatif):
Resort ini memiliki 1539 kamar, terdapat juga taman hiburan air yang berukuran 160.000 meter persegi, pusat konferensi, dan pertokoan ritel. Resort ini juga memiliki pantai pribadi sepanjang 40m dan menghadap ke teluk Arab. Resort yang mengusung konsep Atlantis ini memiliki dua sayap tower, terdiri dari Tower Timur dan Tower Barat yang dihubungkan oleh Royal Bridge Suite. Tempat ini dilengkapi dengan taman air Aquaventure dan Pantai Nasimi, yang sering menjadi tuan rumah konser dan acara lainnya. Terdapat juga dua stasiun monorel yang menghubungkan resort dengan wilayah utama Pulau Palm Jumeirah. 

Secara desain, Hotel Atlantis The Palm dirancang dengan perpaduan antara arsitektur Arab klasik dengan Eropa, serta Amerika. Hasilnya adalah bentuk bangunan hotel ditopang belasan menara menjulang ke langit dan beberapa kubah.

Lengkungan pintu masjid bergaya arsitek Arab klasik hingga menjulang ke langit dan ditopang dua menara tinggi, menjadi ciri khas hotel dan resort ini. Lengkungan tersebut membelah dua bangunan Hotel Atlantis The Palm yang menghadap ke kota Dubai dan Laut Arab.



Lobby hotel yang berbentuk kubah
(sumber: flawlesslysincere.blogspot.com)

Di bawah lengkungan tersebut, berdiri kubah besar yang merupakan lobi Hotel Atlantis The Palm. Nuansa Arab klasik juga terlihat dari lampu-lampu yang tergantung di setiap sisi tembok. Pilar-pilar besar di lobi hotel juga terinspirasi pohon sawit, dengan aksen arsitektur vernakular tradisional Timur Tengah.


Lobby hotel dengan pillar-pillar nya
(sumber:pinterest)







Di bagian interior, resort ini menampilkan karya dari para desainer interior Jeffrey Beers dari Jeffrey Beers Internasional, dan David Rockwell The Rockwell Group serta Adam D Tihany dari Tihany Desain. Para desainer membuat struktur bangunan Hotel Atlantis The Palm sesuai tema, yakni menjadi 'benua yang hilang'. Uraian singkat Kerzner kepada para perancang adalah untuk 'menemukan sesuatu yang menangkap esensi Altantis - keajaiban, air dan rasa penemuan - namun dengan unsur bahasa Arab yang berbeda. Hasilnya adalah menara-menara yang berwarna hangat atau coklat seperti terkena matahari, lengkungan Moor, lampu Arabian dan pilar berbentuk palem yang diikat dengan aksen arsitektur vernakular tradisional Timur Tengah seperti kolom besi yang desainnya dibuat khusus menyerupai bunga, daun dan kuncup.


Bangunan lama di Dubai rata-rata berwarna coklat yang hangat
(sumber: planetware.com)

Karena tingginya suhu dan angin (yang membawa pasir) yang ada di Dubai, maka bangunan-bangunan di Dubai rata-rata berwarna coklat untuk menyesuaikan dengan warna pasir yang ada. Resort Atlantis pun berwarna hangat seperti pasir. 

Koridor menuju Aquaventure
(sumber: koleksi pribadi)

Void pada koridor
(sumber: koleksi pribadi)

Langgam arsitektur yang ada pun dapat diliat di bagian interiornya, khususnya pada hallway. Di tiap-tiap koridor, terdapat void diatasnya yang memungkinkan cahaya matahari masuk. Ornamen-ornamen yang digunakan dalam koridor pun bergaya Atlantis. 

Lampu gantung
(sumber: koleksi pribadi)

Plafon
(sumber: koleksi pribadi)

 Hiasan bertema Atlantis
(sumber: koleksi pribadi)

Ornamen plafon
 (sumber: koleksi pribadi)
Ornamen Plafon dan Kolom
(sumber: koleksi pribadi)
Sesuai dengan tradisi Islam, para seniman interrior menghindari lukisan tokoh hidup, lebih memilih motif klasik seperti perhiasan, kerang laut, pola koral dan geometris.


Pohon Palem di depan resort
(sumber: koleksi pribadi)

Di depan resort yang menghadap ke teluk Arab, terdapat pohon-pohon palem yang disusun rapi. Di depan resort juga terdapat ruang terbuka yang berfungsi untuk bersantai sambil menikmati indahnya teluk Arab. Karena suhu yang panas, maka terdapat beberapa ice cream truck yang bisa dijajani atau sekedar bersantai.

Ice cream truck
(sumber: koleksi pribadi)


Teluk Arab
(sumber: koleksi pribadi)

Lantai kayu
(sumber: koleksi pribadi)

 
Pagar yang membatasi antara Pulau Jumeirah dan Teluk Arab
(sumber: pribadi)

Material yang dipakai untuk membatasi Teluk Arab dan area resort adalah plastik. Pagar plastik tidak menyerap panas seperti pagar besi.

Teknologi yang dipakai
Pembangunan empat tangki penyimpanan air yang airnya adalah air laut yang suhu nya terkontrol, tank untuk lumba-lumba dan tangki lompat lumba-lumba yang dekat dengan laut dan air asin berarti ada kemungkinan tinggi kontaminasi air tanah yang bersulfat berpotensi kerusakan pada tulangan baja struktur. Juga, karena lokasi terbuka resort di laut, dekat dengan padang pasir dan perubahan suhu, ada kemungkinan kuat kenaikan level air dari pasang surut, badai atau bencana alam lainnya yang berfluktuasi. Tim struktur khawatir air yang naik tingkat bisa membahayakan integritas tangki, tidak hanya menjaga air yang terkontrol suhu tapi menjaga air terkontaminasi sulfat.

Tim struktur memilih Krystol's Krystol Concrete Waterproofing System sebagai material beton tahan air permanen.


Krystol Internal Membrane
(sumber: kryton.com)

Krystol Internal Membrane (KIM) adalah campuran kristal hidrofilik yang digunakan untuk membuat beton tahan air permanen.

Permukaan permukaan Krystol yang diterapkan (yang mencakup bubur semen Krystol T1 dan Krystol T2 Perawatan) diterapkan ke seluruh area permukaan dalam tangki air agar tidak bocor.

Tangki terlindungi dari sulfat dan elemen lainnya yang bisa membahayakan integritas struktur.
Sistem membran juga diterapkan pada dinding luar seperti yang digariskan dalam spesifikasi.
Berdasarkan teknologi waterproofing kristal milik Kryton, Sistem Krystol mempekerjakan integral kristal waterproofing teknologi untuk mengubah beton berpori menjadi permanen. Penghalang kedap air memberikan pertahanan yang terjamin terhadap kerusakan dan baja penguatan korosi melalui tekanan konstan.

Tidak seperti membran eksternal, Krystol tidak memburuk saat terkena sinar UV yang berbahaya, bahan kimia yang agresif, sulfat yang ditemukan di air tanah Dubai, atau panas yang berkepanjangan.

(Metode Deskriptif, Kritik Biografis):

logo Wimberly Allison Tong & Goo
(sumber: wikipedia)

Palm Al Jumeirah diarsiteki oleh Wimberly Allison Tong & Goo (WATG), yang memang spesialisnya ada pada hotel mewah dan resort mewah. Ada banyak kerugian dalam arsitektur luxury atau mewah ini. Pembangunan yang m
enghancurkan lahan hijau untuk dibuat bangunan tinggi dan mewah yang konsumen tujuannya adalah kaum elitis saja. Pembangunan wisata modern biasanya tidak mengindahkan kehidupan sekitar, seperti orang asli sana atau orang tradisional sekitar, flora dan fauna. Konsep yang diusung pada pembangunan wisata hanya satu, yaitu satu gaya internasional. Menerapkan anti historis dan anti ornamen. Pembangunan mewah adalah lifestyle yang melebihi kebutuhan dan tidak diperlukan. Material yang over konsumsi, pemborosan akan penggunaan bahan material import eropa yang langka. Pada dasarnya, WATG merupakan suatu tim arsitek yang memiliki cabang di 9 kota di dunia. Akan lebih baik jika owner meng-hire arsitek lokal yang lebih mengerti akan keadaan tempat/area nya sendiri, bukan tim arsitek internasional. Konsep yang diterapkan biasanya kurang sentuhan etnik lokal. Terlebih lagi, arsitektur mewah dikritisi sebagai desain yang tidak memiliki makna atau filosofi. Sebuah bangunan bisa menjadi karya arsitektur yang fenomenal namun dapat gagal secara etis.
Terlebih lagi, dengan obsesi pembangunan wisata yang modern mendorong manusia untuk berimigrasi ke kota dan akan menyebabkan ledakan penduduk. Arsitektur mewah juga membangun rasa identitas dan menunjukkan kekuasaan diatas orang lokal atau orang tradisional. Bisnis hospitality sudah dibentuk dan direncanakan hanya untuk kaum elitis. 




daftar pustaka:
Annette, Condello. The Architecture of Luxury. Farnham: Ashgate Publishing, Ltd. 2014.
https://id.wikipedia.org/wiki/Palm_Jumeirah
http://flawlesslysincere.blogspot.co.id/
http://www.pinterest.com/
https://www.kryton.com/in-the-news/2009/04/15/concrete-waterproofing-at-the-atlantis-hotel-in-dubai/
http://www.qatardr.net/mengintip-kemewahan-hotel-atlantis-the-palm-dubai/
http://www.watg.com/
https://finifio.wordpress.com/2015/11/03/kritik-interpretatif-arsitektur/
http://arsitekturdunianyata.blogspot.co.id/2010/02/kritik-dalam-arsitektur.html
http://lifestyle.liputan6.com/read/2689199/intip-mewahnya-atlantis-the-palm-dubai-hotel-termahal-di-dunia
https://finifio.wordpress.com/2015/11/03/kritik-interpretatif-arsitektur/

No comments:

Post a Comment

Subscribe

Flickr